foto: Thinkstock
Berlin, Awalnya dokter melakukan cangkok (transplantasi) stem cell (tunas sel induk) ke pasien untuk mengobati kanker darah (leukemia). Tapi secara tak terduga cangkok ke pasien yang juga mengidap HIV itu malah menyembuhkan penyakit HIV-nya.
Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) hilang setelah dilakukan pencangkokan stem cell untuk mengobati leukimia yang juga diderita si pasien.
Pasien asal Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya itu mendapat transplantasi atau cangkok stem cell pada tahun 2007. Pencangkokan dilakukan bukan untuk mengobati HIV melainkan leukemia myeloid akut yang kebetulan juga ia derita.
Stem cell yang dicangkokkan berasal dari donor yang mengalami mutasi gen sehingga dapat melawan HIV. Terbukti dalam 3 tahun setelah pencangkokan, HIV sudah tidak lagi ditemukan dalam cairan tubuh pasien berusia 40 tahun itu.
Lenyapnya virus mematikan ini dari tubuh si pasien sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 2009. Namun baru dipublikasikan tahun ini dalam jurnal Blood, setelah hasil pengamatan lanjutan menunjukkan tidak ada kekambuhan meski terapi Antiretroviral (ARV) sudah dihentikan sama sekali.
Namun para peneliti yang berasal dari University Medicine Berlin mengingatkan bahwa mutasi gen seperti ini sangat langka karena hanya dialami oleh 1 di antara 1 juta donor stem cell. Karena itu belum ada jaminan untuk mengembangkannya sebagai terapi standar bagi pengobatan HIV.
Apalagi prosedur pencangkokkan ini tidak sesederhana yang dibayangkan karena didahului dengan kemoterapi dan radiasi yang sangat intensif. Selain itu, kegagalan dalam prosedur ini bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien hingga 30 persen.
"Saya menyebutnya perawatan fungsional, sebuah pencapaian yang sangat perlu diperhitungkan. Namun apakah bisa diterapkan pada semua pasien HIV? Jawabnya tidak," ungkap pakar dari University of Miami, Dr Margaret Fischl seperti dikutip dari Healthday (16/12/2010).
Penyakit HIV hingga saat ini adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Obat-obatan yang diberikan seperti ARV hanya untuk memperlambat kematian
Ini Dia Orang Pertama yang Sembuh dari HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit ganas yang belum ada obatnya. Tapi Timothy Ray Brown yang didiagnosis HIV tahun 1995 menjadi orang pertama yang virusnya bisa dihilangkan dari tubuhnya.
Timothy Ray Brown (45 tahun) yang kini tinggal di Bay Area, San Fransisco AS ini masuk ke dalam jurnal ilmiah sebagai orang pertama dalam sejarah dunia yang virus HIV-nya bisa dihilangkan dari tubuhnya. Dokter menyebut kondisi ini sebagai 'fuctional cure'.
Ketika tinggal di Berlin Jerman, Brown diketahui mengidap leukemia dan juga HIV. Saat itu dokter memberikanya transplantasi sumsum tulang belakang. Dan ternyata hasil dari transplantasi sel induk yang dilakukan pada tahun 2007 ini luar biasa.
"Saya berhenti mengonsumsi obat HIV pada saat saya mendapatkan transplantasi dan tidak pernah mengonsumsinya lagi, dan penyakit itu hilang secara efektif," ujar Brown, seperti dikutip dari CBSNews, Senin (6/6/2011).
Brown mengungkapkan satu-satunya masalah medis yang dihadapi pada hari itu adalah gangguan pada kemampuan berbicara dan motorik akibat adanya kerusakan saraf setelah perawatan, tapi kondisi ini semakin lama semakin membaik.
Selama ini Brown dikenal sebagai 'The Berlin Patient' yang menerima sel induk dari donor yang kebal terhadap HIV. Faktanya memang ada sekitar 1 persen ras Kaukasia yang kebal terhadap HIV. Orang-orang tersebut bisa mengembangkan kekebalan terhadap virus HIV dan nantinya kekebalan itu diturunkan ke generasi berikutnya.
Dan saat ini Brown sangat senang karena menjadi orang pertama yang disembuhkan dari HIV. Meski masih terus dipantau oleh tim dokter dari San Francisco General Hospital.
"Jika Anda mengambil sel darah putih dari seseorang dan bisa memanipulasinya sehingga tidak lagi terinfeksi oleh HIV, dan sel darah putih ini menjadi sistem kekebalan secara menyeluruh pada individu tersebut. Kondisi ini disebut dengan penyembuhan fungsional (functional cure)," ujar Dr Jay Levy yang merupakan salah satu penemu virus HIV.
Prosedur pengobatan yang dilakukan Brown terbilang radikal dan mungkin tidak bisa berlaku bagi banyak orang dengan HIV. Hal ini karena adanya kesulitan dalam melakukan transplantasi stem sel dan menemukan donor yang tepat.
Namun hal ini bisa menjadi pintu gerbang dalam bidang 'cure research' yang kini tengah mendapat perhatian lebih. Kata-kata dari Brown seperti, 'Saya disembuhkan dari HIV. Dulu saya memiliki HIV, tapi sekarang tidak lagi' menjadi kata-kata yang cukup melekat dihati komunitas ilmiah
No comments:
Post a Comment